Bagaimana jika Steinn yang benar? Bahwa setelah kita mati tidak akan terjadi apa-apa?
Google picture |
Solrun adalah orang yang religius. Ia mendalami Kristen setelah berpisah dari Steinn di pertengahan tahun 1970an. Perpisahan mereka terjadi karena sesuatu yang mengusik jiwa mereka melalui kejadian yang mereka alami bersama. Meskipun mereka mengalaminya bersamaan, kejadian tersebut memiliki makna yang sama sekali berbeda. Solrun bersikeras bahwa ini adalah pertanda, atau firasat, yang mengarah pada hal-hal mistis dibandingkan dengan sebuah kebetulan atau keisengan seperti yang selalu dipercaya oleh Steinn. Steinn bersikeras apa yang dialami oleh mereka berdua adalah kejadian normal yang tidak menandakan apa-apa. Meskipun ia sedikit bingung karena tidak menemukan logika.
Oleh keduanya, kejadian tersebut dipahami sebagai hal yang misterius. Satu yang mereka sepakati. Pada usia paruh 20an mereka berkendara dengan Beetle merah dan mendapati bahwa mereka baru saja menabrak seseorang hingga meninggal. Mereka memang tidak langsung turun setelah menyadari sesuatu yang aneh, namun berpikir sambil berjalan kemudian kembali ke tempat yang mereka yakini sebagai lokasi kejadian. Yang lebih misterius, mereka tidak menemukan jasad orang yang tertabrak. Meskipun demikian mereka sangat yakin bahwa perempuan itu meninggal. Mereka mengingat wajahnya, warna bajunya, dan warna syalnya karena mereka sempat melihat perempuan itu berjalan sendiri sebelum mereka sempat berhenti sejenak. Mungkin saja itu ilusi, namun kaca mobil sebelah kanan mereka pecah dan ditemukan di lokasi kejadian. Mereka juga menemukan syal berwarna merah muda yang dikenakan oleh si perempuan.
Mereka tidak tahu tahu harus berbuat apa. Singkatnya, mereka sepakat untuk tidak membicarakan masalah ini setelah kembali ke tempat tinggal mereka di Oslo. Namun, hubungan antara keduanya semakin renggang. Solrun memutuskan untuk kembali ke rumah orangtuanya. Mereka benar-benar putus kontak, kecuali saat Solrun meminta Steinn untuk mengirimkan barang-barangnya yang tertinggal dan mmberi kabar saat mereka akan menikah dengan pasangan masing-masing.
30 tahun berlalu setelah mereka berpisah dan mereka saling melihat satu sama lain di balkon hotel yang pernah mereka datangi bersama setelah kejadian misterius. Mereka saling bertukar kabar dan hubungan mereka dilanjutkan melalui surel. Setiap hari mereka bertukar pesan mengenai rasa rindu, pikiran-pikiran mereka, dan untuk pertama dan terakhir kalinya setelah sekian lama membahas kejadian misterius yang membuat mereka terpisah. Mereka berdua masih bersikukuh dengan keyakinan masing-masing dan berhasil sedikit demi sedikit menimbulkan keraguan satu sama lain tentang Tuhan dan alam yang tercipta secara kebetulan.
Solrun mengirim pesan terakhir pada Steinn sesaat sebelum ia pergi untuk menemuinya di Bergen. Tapi, Solrun tidak segera muncul dan Steinn terus mengirim pesan. Ia juga mencoba menelepon rumah Solrun.
Solrun telah pergi. Sesaat sebelum ia benar-benar pergi, dalam keadaan kritis di setelah tertabrak truk gandeng di jalan tol, ia bergumam: "Bagaimana jika Steinn yang benar?"
コメント