スキップしてメイン コンテンツに移動

投稿

ラベル(novel)が付いた投稿を表示しています

The Castle in the Pyrenees (Jostein Gaarder)

Bagaimana jika Steinn yang benar? Bahwa setelah kita mati tidak akan terjadi apa-apa? Google picture Takdir, atau sebuah kebetulan, mempertemukan dua orang manusia setelah terpisah lebih dari 30 tahun. Keduanya percaya ada kekuatan kosmis yang membawa mereka ke tempat yang pernah mereka datangi lebih dari tiga dekade yang lalu. Namun Steinn bersikeras bahwa kekuatan kosmis yang ia maksud berbeda dengan apa yang dipikirkan oleh Solrun. Solrun adalah orang yang religius. Ia mendalami Kristen setelah berpisah dari Steinn di pertengahan tahun 1970an. Perpisahan mereka terjadi karena sesuatu yang mengusik jiwa mereka melalui kejadian yang mereka alami bersama. Meskipun mereka mengalaminya bersamaan, kejadian tersebut memiliki makna yang sama sekali berbeda. Solrun bersikeras bahwa ini adalah pertanda, atau firasat, yang mengarah pada hal-hal  mistis dibandingkan dengan sebuah kebetulan atau keisengan seperti yang selalu dipercaya oleh Steinn. Steinn bersikeras apa yang di...

The Old Man and the Sea (Ernest Hemingway)

Si bocah yang teramat terluka melihat kondisi fisik Pak Tua dan memahami apa yang telah dilaluinya pergi keluar gubuk. Ia menangis untuk kesekian kalinya. Google picture Santiago, nelayan tua tangguh yang berjanji pada dirinya sendiri untuk membawa ikan tangkapan seberat 1000 pon setidaknya. Ia berlayar berhari-hari dan tidak mendapat apa yang diinginkan. Ia pergi melaut bersama seorang bocah yang setia menemaninya sampai akhirnya si bocah tidak menemaninya lagi karena harus berlayar bersama ayahnya. Belakangan, Pak Tua percaya bahwa nasibnya kian buruk atau setidaknya dia tidak memiliki keberuntungan. Setelah berhari-hari melaut, Pak Tua kembali ke daratan dan berniat untuk kembali melaut esok harinya. Ia ingin membuktikan bahwa dalam kehidupannya setidaknya sesuatu yang sangat besar pernah ditangkapnya. Mulailah ia melaut, ditemani si bocah untuk menyiapkan segalanya. Si bocah tinggal di daratan dan akan menyusul pergi bersama ayahnya tetapi tidak akan jauh ke tenga...

The Dinner (Herman Koch)

Setelah malam ini, kehidupan keluarga Lohman tidak akan sama lagi. Kakak-adik Lohman bertemu suatu malam, dengan kikuk, meski mereka saling tahu tentang apa yang harus dibahas, di restoran milik Tonie yang kabarnya memiliki daftar tunggu hingga tujuh bulan. Serge Lohman tidak mencatatkan namanya seperti orang lain. Dia memesan tempat di hari yang sama dan dia mendapatkannya. "Mereka mengenalku," ujarnya. Siapa tak kenal Serge Lohman. Ia adalah kandidat kuat dalam pemilihan Perdana Menteri Belanda sekitar tujuh bulan ke depan. Namun, setelah pertemuan malam ini tidak ada yang tahu apa yang akan terjadi. Paul Lohman, sang adik, ketar-ketir dengan bayang-bayang hancurnya keluarga. Keluarga yang tidak bahagia. Bukan hubungannya dengan kakaknya, melainkan keluarga kecilnya, bersama Claire dan Michel. Ia takut hidupnya akan berubah sama sekali. Meskipun ia tahu sesuatu pasti akan berubah. Ke arah mana? Itu yang akan dicari tahu. Pertemuan malam itu dihadiri emp...

The Racketeer (John Grisham)

Seorang pengacara divonis penjara selama 10 tahun dengan tuduhan yang tidak jelas dan tanpa bukti kuat. Keberadaannya di penjara telah banyak menghancurkan hidupnya, termasuk rumah tangganya. Malcolm Banister bermaksud untuk melakukan sesuatu untuk membalas dendam pada pemerintah yang telah membuatnya begitu terpuruk. Ia masuk ke dalam rencana liciknya melalui informasi yang ia dapatkan selama ia membantu teman-temannya di penjara untuk mengajukan mosi banding dan meringankan hukuman. Malcolm bekerjasama dengan narapidana lainnya untuk memuluskan rencana itu. Rencana Malcolm mulai berjalan ketika pemerintah direpotkandengan kasus pembunuhan Hakim Raymond Fawcett dan sekretarisnya dalam kabin pribadinya yang terpencil di daerah Ronaoke. Tidak ada petunjuk apapun akan motif dan siapa yang melakukannya. Malcolm mengambil kesempatan atas berbagai informasi yang diperolehnya dan meminta kepala penjara untuk menyampaikan pada FBI bahwa ia tahu siapa pelakunya. FBI yang benar-benar kal...

The Adventures of Tom Sawyer (Mark Twain)

Tom Sawyer was a very tricky naughty boy. One day he was punished by his Aunt Polly to paint the fence. He couldn’t deny it, although he had planned all the adventures he wanted to do that day. So, he went outside and started to paint the fence. But suddenly, he got a very bright idea by seeing Ben Rogers walking past Aunt Polly’s house. Tom then put the brush down and pretended to sit calmly and observe the fence, so that Ben would stop his way because of his curiosity over Tom’s behavior. “Is your Aunt Polly put you to work?”, asked Ben. “Gosh, Ben! I didn’t know you were there. Oh, it didn’t seem like you imagined. It’s not a work, Ben. Not every day a boy gets to paint the whole fence. Pride, don’t you see?”, replied Tom. Ben watched Tom painting, stepping back every stroke or two to admire his work. “Say, let me try, Tom!”, said Ben. That was one of Tom’s tricks to avoid every punishment and started to go to find some adventures he had already planned. Fishing. One day, it was ...